Tuhan Kedua

1349035758_442709312_1-pictures-of-programing-training-for-passionate-people

Jika Tuhan Maha Kuasa, dapatkah Dia menciptakan Tuhan Kedua yang seperti-Nya?

Pernahkan mendengar pertanyaan seperti itu? Pernahkah berfikir untuk menjawab pertanyaan itu dengan pendekatan filosofis dan rasional? Apakah kita langsung membantahnya dengan pernyataan, “kafir kamu!” atau yang lain dan langsung mengabaikannya?

Pertanyaan seperti ini bukanlah mustahil untuk dijawab. Karena pada dasarnya sebuah kebenaran pasti bisa dijelaskan. Jika kita percaya kita mengimani Tuhan yang tepat, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, jelas kita bisa tahu siapa Dia yang sebenarnya.

Seharusnya sebelum melontarkan pertanyaan seperti ini, kita harus mengkritisinya terlebih dahulu. Mungkin saja kita telah keliru. Maksud saya mengenai Tuhan Kedua ini. Apakah kita sudah maksimal menggunakan logika kita? Atau kita memang silap dalam beberapa aspek yang harus dipertimbangkan?

Tuhan Yang Maha Tak Terbatas jelaslah tak akan bisa di’copy-paste’ sesuai dengan pemikiran manusia. Padahal copy-paste itu berasal dari sesuatu yang terbatas dan simple. Meng-copy-paste manusia (kloning) saja belum bisa dilakukan secara maksimal. Lalu bagaimana dengan Tuhan Maha Kompleks dan Maha Universal?

Hukum yang kita ambil bahwa segala sesuatu bisa saja digandakan adalah dalam aspek ciptaan, bukannya Pencipta. Bagaimana mungkin Tuhan Yang Maha Tak Terbatas bisa digandakan sedangkan Dia saja sudah pada dasarnya Tak Terbatas? Sekarang coba bayangkan ada dokumen dalam sebuah komputer yang mempunyai memori tanpa batas dan jumlah dokumennya juga tak ada batas. Lalu kita tekan ctrl+A lantas kita klik kanan dan tekan copy dan kita tekan paste di tempat lain. Apakah bisa? Apakah memungkinkan? Tidak! Karena sesuatu yang TAK TERBATAS berarti TAK BERUJUNG dan TAK ADA AWAL DAN AKHIRNYA. Jika cara mengandakan adalah menyalin dari awal sampai akhir, bagaimana mungkin sesuatu yang tak ada awal dan akhir dapat disalin? Tak akan bisa!

Tetapi Tuhan Maha Kuasa, berarti Tuhan bisa menghilangkan kemustahilan yang ada, bukan?

Ah, kawan. Dengan bertanya seperti itu, Anda sebenarnya sudah menjawabnya sekaligus. Anda tahu bahwa Tuhan Maha Kuasa, bukan? Oleh karena itu Tuhan Maha Kuasa atas segala aspek. Tuhan memiliki wewenang untuk menjadikan hanya Dialah yang bisa berkuasa. Jika Tuhan menciptakan Penguasa yang lain dan kekuasaannya sebanding dengan milik Tuhan, bagaimana mungkin Tuhan bisa lagi dikatakan Maha Kuasa, Yang Paling Berkuasa. Oleh karena itu, Tuhan juga Berkuasa untuk meniadakan hadirnya tuhan yang lain. Karena Tuhan Maha Kuasa, Dia juga berkuasa untuk tidak menciptakan Tuhan Kedua.

Nah, dalam hal kini kita bisa saja menyatakan bahwa Tuhan memiliki motif untuk segala perbuatan yang Dia lakukan. Dan harus selalu diingat bahwa sebelum menanyakan sesuatu, apalagi yang berkaitan dengan Ketuhanan, haruslah kita tanya pada diri sendiri apakah hal itu bisa dipertanyakan atau tidak. Jangan-jangan ada kesalahan dalam logika kita atau proses berpikir kita. Nah, itulah yang seharusnya menjadi manusia yang lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan ini.

Wallahu ta’ala a’lam

BA | Seorang Asing di Ujung Cakrawala

Leave a comment